Friday, May 8, 2015

Hamil Di Luar Nikah

By Kota Poker   Posted at  1:26 AM   Cerita No comments

"Saat ini ku hamil. Sudah 6 bulan. Aku berusaha menggugurkannya waktu ia masih 2 bulanan. Tapi, ternyata ia tak mau pergi, Mas. Bagaimana nasibku ini?" Linda bercerita sambil terisak di ujung telepon. Aku mengenal Linda beberapa tahun yang lalu melalui chating online MIRC. 



Perkenalan itu membawa kami menjadi sahabat. Walau hanya sebatas teleponan. Tidak pernah bertemu. "Suamiku membenci diriku, Mas. Ia dan keluarganya tak mau melihatku lagi," Linda melanjutkan ceritanya. Akhir tahun 2011, Linda mengenal Ipung. Mereka pacaran beberapa bulan. Tak berapa lama, Ipung memperkenalkan Linda ke orang tuanya. Ternyata orang tua Ipung menginginkan mereka segera tunangan dan menikah. Tapi, Linda menolak karena merasa belum siap menikah dini. Keluarga Ipung setuju mereka tak segera menikah. Mereka memberi waktu 1 tahun pertunangan hingga akhir tahun 2012. Hubungan Linda dan Ipung terkesan baik-baik saja. Ipung adalah lelaki yang baik. Dia tidak suka beradu argumen dengan Linda. Setiap Linda marah, Ipung memilih mengalah. Setahun berlalu, rencana pernikahan pun disusun. Linda dan Ipung akan menikah bulan November 2012. Tanggal telah ditetapkan dan persiapanpun telah dilakukan. Selama itu Linda bekerja di sebuah pabrik plastik di Surabaya. Dia bekerja untuk mencukupi kebutuhannya sendiri karena sepeninggal ibunya, ayahnya menikah lagi dengan wanita lain. Tepat sebulan sebelum pernikahan, Linda mengenal Hengki. Hengki adalah seorang teknisi yang bekerja dalam satu pabrik dengannya. Hubungan Linda dengan Hengki makin lama makin dekat. Maklumlah, tiap hari mereka bertemu. Benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya. "Aku dan Hengki sangat dekat, Mas. Hingga kami melakukan hubungan badan hingga beberapa kali," Linda semakin menjadi tangisannya. Hari pernikahan berlangsung dengan meriah. Seharusnya, Linda dan Ipung menikmati malam pertamanya dengan bahagia. Tapi malam itu, Linda memilih bekerja di pabrik. Ia merasa Hengki telah mengusik jiwanya. Membuatnya kangen ingin bertemu. Ternyata kejadiannya lebih parah, Hengki mengajak Linda menginap di rumah neneknya di Semarang hingga seminggu lamanya. Entah mengapa, Linda tak bisa menolaknya. Padahal saat itu ia berstatus istri sah Ipung. "Seminggu kemudian aku pulang. Hengki mengantarkanku ke rumah. Entah setan mana yang mempengaruhiku. Aku malah tak menghiraukan suamiku sama sekali. Aku justru nempel Hengki waktu di rumah." Saat Linda datang, wargapun berdatangan. Mereka berdua akhirnya diarak ke balai desa. Karena sebelumnya keluarga Linda telah menghubungi kepolisian dengan laporan kehilangan. "Di balai desa, aku dan Hengki apa hubungan kami sebenarnya. Kemudian, ditanya apa sudah melakukan hubungan seks selama berdua." "Kami hanya bisa menjawab dengan pasrah waktu ditanya orang-orang di balai desa," Linda melanjutkan ceritanya. Hari berikutnya saat di rumah temannya, Linda seperti merasakan ada perubahan dalam dirinya. Ia ingin makan makanan yang rasanya kecut. Temannya curiga akan keinginan Linda. Menurutnya, Linda pasti sedang hamil. Dia menyarankan untuk periksa kehamilan. Saat diperiksa bidan, ternyata benar. Ia sedang mengandung 2 bulan. Linda histeris. Ia merasa belum siap menjadi seorang ibu. "Sebenarnya aku takut, Mas. Ini bayinya siapa? Ini anak Hengki atau Ipung. Kalau dengan Ipung sejak tunangan, kami selalu melakukan hubungan suami istri. Dengan Hengki, ya sebulan itu." "Sewaktu aku ceritakan ke suamiku, iapun balik bertanya bayi siapa yang dikandungku ini. Aku bolak-balik ke rumah mertuaku. Tapi mereka selalu mencemooh aku. Aku dikatakan pelacur dan sumpah serapah lainnya." Linda mengakui kalau dirinya salah. Dia tetap mengharap Ipung menjadi suaminya.Tapi, Ipung bergeming. Dia lebih memilih keluarganya. "Aku juga menceritakan kehamilanku ini kepada Hengki. Tapi dia malah menjauh. Setelah diusut-usut dia sudah punya anak dan istri. Betapa bodohnya aku dibohongi lelaki itu" Linda menangis. Sudah 3 jam kami berbicara di telepon. Aku hanya bisa mendengar. Tak bisa memberi solusi.

About the Author

: Kotapoker

0 comments:

Back to top ↑
Connect with Us

© 2013 Kotapoker. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.